What Time is it Now ??


Here's the New Me

Regrets over yesterday and the fear of tomorrow are twin thieves that rob us of the moment.

Rabu, 09 Februari 2011

Bodohnya saya, atau???

Bungkam....
Penat....
dan
lunglai....

Tiga kata pahit dan tak ada aroma semerbak kian mengitarinya, dan telah menemani imajinasi saya saat itu, saat dimana beberapa persoalan muncul secara bersamaan, tanpa permisi dan tanpa melihat kondisi saya yang sangat letih.

"ini saya lakukan bukan untuk membuat saya yakin akan manfaatnya, tapi atas dasar keterpaksaan", goresan notes tertera tepat sejajar dengan pandangan mata yang sudah semakin rabun ini. Apalah arti dari kerja keras saya selama ini, kalau hanya dendam dan amarah terpupuk dengan subur di dalam jiwa yang kosong. Saya sadar akan keburukan itu, tapi saya tidak sanggup untuk menggantikannya dengan pikiran yang sedikit lebih dingin dan tenang. Sepertinya, bukan ranah saya dalam menangani hal itu. Bukan saya.

Saya ini sudah semakin paham harusnya mengenai hal-hal apa yang harus saya lakukan, kerjakan dan selesaikan. Sudah jelas waktu, tempat dan tujuannya. Tapi, entah apa yang membuat saya tidak mampu berkutik dengan ruang keegoisan terhadap monster menakutkan itu. Sesuatu hal yang tidak bisa saya genggam, benda yang bukan menjadi minat saya, bahkan diperkuat dengan kealpaan bakat saya, menyedihkan!

24 jam lebih sudah saya hanya membulak-balik lembaran penuh angka yang entah muncul dari mana, sudut pandang saya tidak simetris lagi, sudah tidak normal. Saya berharap akan ada mukzizat dari peri-peri yang baik hati untuk memberikan deretan jawaban dari setiap persoalan yang ada di tubuh monster itu. Tapi, setelah saya mengamati sekeliling saya, tidak ada satupun tanda-tanda akan datang dewa-dewi penolong itu. Kasihan!

"Masalahnya apa? " tanya diri terhadap diri. hhhmmm, mungkinkah karena menurunnya tingkat semangatisme dalam metabolisme saya? Bukan!. lantas apa? ok, ok, ok... mungkin karena saya terasa ingin cepat-cepat memeluk keluarga tercinta yang sedang saya tinggalkan untuk sebentar saja? Bukan juga!. Lalu???...

Pahami diri, sadari diri dan kuatkan diri!!!!. Saya tau, saya tidak memiliki bakat dalam menyelesaikan persoalan monster itu, saya tidak ahli dalam hal itu. Dan saya juga tidak ada minat untuk bersahabat dengan monster itu. Sama sekali TIDAK! sangat lantang dan keras saya bunyikan benderang perang untuk menolak kehadirannya dalam kehidupan saya yang sedikit lebih indah harusnya. Saya-pun tidak mau berkelahi dengan monster itu, monster yang sangat menjengkelkan, tidak punya hati dan pikiran sehingga ada saling kepemahaman.

Lantas, apa yang harus saya lakukan?

Lebam menjadi bukti kekalahan saya pada monster itu, monster yang tidak pernah masuk kedalam list kebahagiaan saya. hhmmm... seegois itukan saya?

Adakah yang salah bila saya tidak ingin bersahabat atau berkenalan lebih jauh dengan hal itu? Tidak sepertinya, saya memahami bakat dan minat saya, tidak seharusnya ada paksaan sehingga mengganggu keseimbangan hidup saya. Kalau saja monster itu sedikit lebih jinak, mungkin saya akan lebih halus berlaku dan akan mencoba untuk mempertimbangkan bahwa monster itu layak menajdi teman saya. Tapi, sepertinya terlambat, Maaf!

Desakan dan paksaan hanya membuat saya semakin bungkam, penat dan lagi lunglai. Bukan itu rupa solusi-nya. Itu sebabnya, banyak manusia bijak memberi arahan "Selesaikan dengan cinta, dan cintai apa yang kamu selesaikan" dan saya akan mendapat kepuasan. Apa yang ada dalam kemampuan saya adalah bakat saya, dan apa yang membahagiakan saya adalah minat saya. Jangan paksa, tolong!.

Saya mengerti dengan sadar, Setiap persoalan dalam hidup saya dan mereka mungkin diluar sana bukan untuk menjadikan saya dan mereka lemah, tapi semakin kuat. Kuat dan bijak. Sebab itu guru terbaik adalah pengalaman. Pengalaman mereka yang lebih dulu menelan kepahitan dalam setiap persoalan akan menjadikan pandangan dan pembelajaran. Inti dalam persoalan itu tidak berbeda, semua sama, hanya angka-angkanya saja yang berbeda. Yah, berbeda.

Aneh bukan, saya bisa asyik menuturkan hasrat melalui banyak wadah, tapi untuk menyelesaikan persoalan dalam tubuh monster itu, niat saja tidak ada. Saya takut, sangat takut. Apa manfaatnya bila saya dikelilingi rasa takut dan penat dalam menyelesaikan persoalan? Fine, "Kalau tidak dipaksa, mungkin tidak akan dikerjakan". Tapi, apa yang saya dapatkan setelah semua selesai? hati yang berbunga karena telah keluar dari lingkaran api yang meletup-meletup? sepertinya bukan itu yang saya inginkan.

Saya ingin saya dapat melakukan sesuatu yang saya mampu lakukan, kalaupun tidak bisa, tidak perlu saya dipaksa dengan keterbatasan waktu yang membuat saya semakin gila! Saya ingin menikmati setiap perjumpaan soal-soal dan menggugurkan rasa penasaran saya dengan mencoba menyelesaikan setiap persoalan dengan penuh gairah. Bisa kah?

Semua adalah yang saya ingin, walau saya tau bakat dan minat saya, dan semestinya saya mencoba berjalan diatas rel itu agar tidak ada yang saya salahkan bila bertemu rintangan.
Tapi....
Tuhan ingin saya lebih pintar dan kuat. Terimakasih Tuhan....

Supernova, ~RuangRindu~

1 komentar:

parkaberle mengatakan...

Harrah's Casino and Racetrack - Mapyro
Harrah's Hotel and Casino. 777 Harrah's Rincon Way, Valley 아산 출장안마 Center, CA 92082. 성남 출장샵 Directions · (530) 762-7711. Call Now · More Info. Hours, Accepts Credit 창원 출장안마 Cards, Accepts  Rating: 순천 출장마사지 3 태백 출장샵 · ‎28 reviews

 
template by suckmylolly.com