What Time is it Now ??


Here's the New Me

Regrets over yesterday and the fear of tomorrow are twin thieves that rob us of the moment.

Jumat, 25 Juni 2010

Tidak hanya Film "Yes Man" tapi "Yes We Can"

Saya mencoba mengingat masih kecil, saat dimana mencoba belajar berjalan. saya yakin anda mengalami seperti ini juga:

(Foto ini diperoleh dari Internet)

Pertama saya harus belajar untuk berdiri: sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. saya kadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu saya menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri saya bahwa saya akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. saya punya motivasi dalam diri saya.

Setelah banyak berlatih akhirnya saya mengerti bagaimana keseimbangan diri saya, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Saya menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Saya akan berdiri dimana Saya suka – di tempat Saya, di sofa, di pangkuan ibu Saya, Bapak Saya, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan – Saya melakukannya! Saya dapat mengontrol diri Saya. Saya tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Saya. Sekarang – langkah berikutnya – berjalan. Saya melihat orang lain melakukannya – ini keliatannya tidak terlalu sulit – hanya memindahkan kaki Saya saat Anda berdiri, kan?

Salah – ternyata lebih kompleks daripada yang Saya bayangkan. Saya berurusan dengan rasa frustasi. Tapi Saya terus mencoba, mencoba lagi dan mencoba lagi dan lagi sampai Saya tahu bagaimana berjalan. Saya selalu ingin kedua tangan Saya diberi pegangan saat berjalan.

Jika orang melihat Saya berjalan, mereka akan bertepuk tangan, mereka tertawa, mereka akan memberi semangat, “Ya Tuhan, lihatlah apa yang dia lakukan”. “Oh anakku sudah bisa berdiri”. “pandainya anakku, pintarnya anakku” dan lain-lain. Dorongan ini memicu Saya; dorongan itu menambah rasa percaya diri Saya. Dorongan itu memotivasi Saya.

Namun meski begitu, Andapun mencoba berjalan saat tak ada yang melihat Saya, saat tak ada yang bersorak-sorai? Setiap peluang ada, Saya berlatih untuk berjalan. Saya tidak bisa menunggu seseorang untuk memotivasi Saya untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Saya belajar bagaimana untuk memotivasi diri sendiri.

Jika kita bisa mengingat hal ini tentang diri kita di hari ini.

Ingat bahwa kita bisa melakukan apapun yang kita pikiran. Kita mampu mengatur jika kita mau dan bersedia melewati proses, seperti ketika kita belajar berdiri, seperti ketika kita belajar berjalan. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk memotivasi kita, kita perlu memotivasi diri kita sendiri.

Jika Saya sudah lupa bagaimana melakukan hal ini, atau merasa seperti beku, kaku dan gamang. Maka Saya membutuhkan motivasi, maka saya akan mengambil kembali perjalanan singkat dalam hidup Saya yang telah lewat – Lihatlah prestasi Saya, tidak peduli prestasi besar atau prestasi kecil – atau saat-saat dimana Saya bertemu dengan tantangan dan menemukan cara untuk berhasil. Ulanglah keberhasilan itu saat ini, saat Saya menghadapi permasalahan yang sedang Saya hadapi.

Fokus pada semua hal yang Saya pikir Saya tidak bisa lakukan, kemudian saya melakukannya.

Sekarang kita harus percaya pada diri kita! Yakinkan pada hati kita Bahwa kita pasti bisa.

Ingat, hari ini adalah hari terbaik dalam hidup kita, milikilah masa depan yang indah, dengan membuat perubahan hari ini!"

*Berharap tulisan ini dapat menambah motivasi saya dan membantu teman-teman untuk meraih rasa percaya akan kemampuan diri memperoleh motivasi diri, saya-pun sedang mencobanya selalu.
Terimakasih

0 komentar:

 
template by suckmylolly.com