Salam...
Malam ini, untuk yang kesekian kalinya saya mendapatkan e-mail dari seorang sahabat yang sedang bertanya-tanya mengenai "simbol" dari agama yang "kami" anut (Islam). "Pernahkah kamu menduga Va, bahwa mereka wanita muslimah, sadar, mengapa mereka berjilbab? Sesungguhnya realita menunjukkan bahwa mereka pada umumnya memandang jilbab hanya sebatas adat istiadat yang mereka warisi dari orang tua mereka dan sebagai bakti kepada keduanya yang menyuruhnya. Oleh karena itu sebagai warisan dan adat istiadat suci, maka harus dijaga dan dilestarikan. Lantas, apa alasanmu menggunakan "simbol" itu?", demikianlah e-mail singkat yang dikirimnya pada pukul 1.45 wib dini hari.
Pertanyaan Sahabatku itu memang membuat saya sedikit ragu untuk menjawabnya, akan tetapi saya sadar bahwa pertanyaan itu muncul dari kritisasi hati dan pikiran Sahabat itu, dan saya-pun harus menjawabnya dengan kedalaman hati dan pikiran yang jernih, yah... tanya pada hati kembali. Maka Alhamdulilla, saya berhasil menjawabnya dengan substansi e-mail yang telah saya kirimkan seperti dibawah ini
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Semoga Sahabat memahami jawabanku, bahwa pabila jilbab adalah salah satu bentuk dari perjanjian dan persetujuan suatu adat, maka adat tersebut menjadi promotor keberkahan wanita muslimah. Disini, Semoga saya-pun dapat memetik hikmah dari pertanyaan sederhana akan tetapi penuh dengan makna tersebut.
Terimakasih Sahabat Maya-ku...
Wassalam,
0 komentar:
Posting Komentar