What Time is it Now ??


Here's the New Me

Regrets over yesterday and the fear of tomorrow are twin thieves that rob us of the moment.

Rabu, 25 Mei 2011

Pemimpinku mengajarkan kesederhanaan

Hari-harinya, dulu...

Hampir setiap subuh ia pergi ke Masjid, Bapak pulang ke rumah untuk istirahat sebentar dan bagun kembali untuk kerja. Untuk beberapa hari ini Bapak sering tampak pulang sore, karena sedang mengurusi masa-masa pensiunnya. Magrib tiba, Bapak sudah sampai dirumah dan solat di masjid dekat rumah hingga isha. Pulangnya barulah kami makan malam dan disana kita mulai berkomunikasi.
Dan hampir setiap hari rutinitas Bapak seperti itu.

Sering aku melihat Bapak pulang dengan muka yang lelah. Dan semua itu hanya untuk anak istri dan keluarga.

Jika awal bulan tiba, semua gaji langsung diserahkan pada Ibu. Dan Ibupun selalu menjaga amanah dari Bapak untuk mengelola itu semua. Setiap ada rezeky, Bapak selalu memberikan kepada Bapak secara utuh tanpa di ambil sepeserpun.

Bapak pernah bilang :

"tugas suami atau bapak adalah menafkahi keluarga, dan bekerja untuk keluarga, untuk hasilnya Bapak serahkan semua sama Ibu, karena suami tidak baik memegang banyak uang"

hm...adakah lelaki saat ini yang seperti Bapak..?

Aku pernah secara diam-diam membuka dompet Bapak karena penasaran dengan ucapan Bapak, dan ternyata didompet aku temui hanya selembar uang Rp.20.000
dan itu Bapak hendak pergi kekantor.

Sementara atm, Bapak sengaja tidak ingin belajar menggunakan atm, jadi seluruh atm di pegang oleh Ibu.

Great Bapak!

Aku perhatikan, Bapak bukan mengejar dunia... Bapa sangat mengejar akhirat.
Setiap ucapan Bapak selalu ada lafadz Allah.
Setiap diam Bapak, aku melihat tangan itu bertasbih..dan sebelum tidurpun aku melihat bibir itu bertasbih dan bersolawat hinggah tertidur.
Sungguh...tidak berlebihan jika aku menyebut Bapa adalah :"sosok pemimpin yang amat sederhana"

dan mudah-mudahan sifat dan prilaku itu ada didiri calon suamiku nanti...amiiiin...^__^

0 komentar:

 
template by suckmylolly.com